Metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :
Metode Yang Digunakan Dalam Pengujian Black Box Adalah
-
-
Equivalence Partioning
Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
-
Boundary Value Analysis
Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
-
Cause-Effect Graphing Techniques
Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :
- Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
- Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
- Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
- Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
-
Comparison Testing
Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.
-
Sample and Robustness Testing
- Sample Testing
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu. - Robustness Testing
Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
- Sample Testing
-
Behavior Testing dan Performance Testing
- Behavior Testing
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack. - Performance Testing
Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
- Behavior Testing
-
Requirement Testing
- Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
- Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
- Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
-
Endurance Testing
Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.
-
Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.
Pembahasan lainnya :
- Jenis Jenis DFD
- Komponen Basis Data
- Jenis Struktur Navigasi
- Komponen Dalam ERD
- Komponen Sistem Pakar
- Istilah Dalam Basis Data
- Proses Black Box Testing
- Jenis Jenis Diagram UML
- Fungsi dari UML Diagram
- Simbol Diagram Arus Data
- Komponen Visual Basic.Net.
- Sasaran Perancangan Sistem
- Tahapan Data Flow Diagram
- Pengertian Sistem Komputer
- Tujuan Normalisasi Database
- Definisi Basis Data dan Sistem
- Macam-Macam Diagram UML
- Manfaat dari Use Case Diagram
- Desain Sistem Menurut Para Ahli
- Alat Pemodelan Sistem Informasi
- Komponen Dari Sistem Komputer
- Kualitas Informasi dan Contohnya
- Jenis Diagram Uml dan Contohnya
- Pengertian Data Menurut Para Ahli
- Langkah Langkah Pembuatan UML
- 5 Macam Simbol Bagan Alir Beserta
- Aplikasi Membuat Flowchart Online
- Fungsi Sistem Informasi Manufaktur
- Jenis Jenis Flowchart dan Fungsinya
- Pengelompokan Teknologi Informasi
- Dasar Dasar Komputer dan Jaringan
- Kelebihan Menggunakan Basis Data
- Metode Pengujian Black Box Testing
- Klasifikasi Sistem Menurut Jogiyanto
- 5 Tahapan Membuat Model Waterfall
- Definisi Flowchart Menurut Para Ahli
- Symbols Entity Relationship Diagram
- Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli
- Kelebihan Penggunaan Database Mysql
- Pengertian Program Menurut Para Ahli
- Pengertian Entity Relationship Diagram
- Pengertian Komponen Input dan Output
- Teknik Normalisasi Basis Data Database
- Pengertian Komponen Input dan Output
- Pengertian Bootstrap Menurut Para Ahli
- Contoh langkah Tahapan Analisis Sistem
- Pengertian Komputer Menurut Para Ahli
- Pengertian LRS Logical Record Structure
- Jenis-Jenis Perancangan Sistem Informasi
- Pengertian Sistem Menurut Gordon B Davis
- Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
- Metode Perancangan Sistem SDLC Waterfall
- Komponen Sistem Informasi dan Contohnya
- Komponen Fisik Sistem Informasi Manajemen
- Pengertian Unified Modeling Language (UML)
- Komponen Fisik Sistem Informasi Manajemen
- Pengertian Activity Diagram Menurut Para Ahli
- Pengertian Struktur Navigasi Menurut Para Ahli
- Komponen Sistem Informasi Manajemen Publik
- Pengertian Black Box Testing Menurut Para Ahli
- Macam-Macam Tipe Data Dapat Dikelompokkan
- Pengertian Use Case Diagram Menurut Para Ahli
- Pengertian Sequence Diagram Menurut Para Ahli
- Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen
- Simbol Yang Digunakan Dalam Diagram Arus Data
- Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Para Ahli
- Pengertian Metode Pengembangan Perangkat Lunak
- Pengertian Bahasa Pemrograman Menurut Para Ahli
- Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen
- Sistem Informasi Manajemen Pada Organisasi Publik
- Metode Pengembangan Sistem Waterfall Menurut Ahli
- Definisi Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli
- Manfaat Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan
- Pengertian Unified Modeling Language Menurut Para Ahli
- Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas dari Suatu Informasi
Originally posted 2022-04-09 14:07:36.