Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut Ahli

Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut Ahli

Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011 : 11) laporan keuangan dipersiapkan dengan maksud untuk memberikan gambaran posisi dan laporan kemajuan (progress report) suatu perusahaan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan terdiri dari data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :



 

  1. Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact)
    Bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (Accounting Convention and Postulate)
    Data yang dicatat berdasarkan prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan untuk keseragaman. Misalnya cara mengalokasikan biaya untuk persediaan alat tulis menulis, apakah harus dinilai menurut harga beli atau menurut nilai pasar pada tanggal penyusutan laporan keuangan.
  3. Pendapat pribadi
    Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktik pembukuan, namun penggunaan dari konvensikonvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Misalnya cara-cara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak dapat tertagih, dan penentuan beban penyusutan serta penentuan unsur dari suatu aktiva tetap akan sangat bergantung pada pendapat pribadi manajemennya dan berdasarkan masa lalu.



 

Menurut Munawir (2010 : 9) ada beberapa keterbatasan dari laporan keuangan antara lain :

  1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik, pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara (Interim Report) dan bukan merupakan laporan final.
  2. Laporan keuangan menunjukkan angka rupiah yang pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunan menggunakan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah, oleh karena itu angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang.
  3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaki keuangan dari waktu dan tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dinyatakan dengan satuan uang.

 

Pembahasan terkait lainnya : 

 




 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Originally posted 2022-02-25 11:23:24.

Akuntansi