Terdapat beberapa karakteristik media gambar yang dijelaskan oleh Irham (2014, hlm. 139), yaitu; harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek/ peristiwa seperti jika siswa melihat langsung. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut. Ukuran gambar proposional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda/obyek yang digambar. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Teori tersebut sejalan dengan teori Unsi (2014, hlm.3) karena memiliki lima karakteristk media gambar yang sama persis.
Kedua teori tersebut juga didukung oleh dua teori lain. Pertama, menurut Permana & Indihadi (2018, hlm. 198) menjelaskan bahwa karakteristik media gambar itu adalah sebagai berikut; Harus autentik, Sederhana, Ukuran relatif, Gambar/ foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/ foto karya peserta didik sendiri seringkali lebih baik, Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kedua, Menurut Arsyad (2011, hlm. 9) karakteristik media gambar yaitu: cocok dengan tingkat umur atau tingkat kemampuan anak, bersahaja dalam arti tidak perlu kompleks, sehingga anak mendapatkan gambar yang cocok, realistis, maksudnya seperti benda sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar, gambar dapat diperlakukan oleh tangan. Artinya sebagai media pembelajaran, gambar harus dapat dipegang atau diraba oleh anak.
Persamaan yang dimiliki oleh teori Irham dan Unsi dengan teori karakteristik media gambar menurut Permana & Indihadi yaitu, Harus autentik, sederhana, ukurannya relatif, gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sedangkan perbedaannya yaiu terdapat pada teori Permana & Indihadi yang menyebutkan bahwa gambar atau foto harus mengandung gerak atau perbuatan, artinya media gambar itu harus menampilkan suatu kejadian, peristiwa, atau aktivitas. Selain itu persamaan yang dimiliki oleh teori Irham dan Unsi dengan teori karakteristik media gambar menurut Arsyad yaitu, 1) sederhana atau bersahaja tidak perlu kompleks, realistis atau autentik, artinya menampilkan obyek sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sedangkan perbedaannya, menurut Arsyad media gambar: cocok dengan tingkat umur atau tingkat kemampuan anakanak, sebagai media pembelajaran harus dapat diperlakukan oleh tangan seperti di pegang atau di raba.
Selain itu terdapat teori lain yang menjelaskan karakteristik media gambar, menurut Nurhayani (2013, hlm. 3) karakteristik media gambar itu diantaranya sebagai berikut; Gambar adalah dua dimensi, dan dari sudut pandang pembelajaran hal itu menjadi sangat penting. Semua jenis gambar ditinjau dari sudut mata pelajaran dimana kedalaman perlu diperhatikan dan dipahami; Gambar datar adalah medium yang “diam” oleh sebab itu dalam hal ini seringkali dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar diam; Gambar datar dapat memberi kesan gerak; Gambar datar menekankan gagasan pokok dan impresi, bahwa untuk menilai dan memilih gambar datar yang baik harus menampilkan satu gagasan utama. Dengan satu pusat perhatian maka seluruh adegan akan mendukung kepada pesan apa yang ingin disampaikan. Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual; Gambar datar dapat melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat disajikan dari yang konkret sampai kepada gagasan yang abstrak. Teori tersebut sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Munir (2012, hlm. 261). Kedua teori tersebut memiliki lima karakteristik media gambar yang sama. Namun yang membedakan dari kedua teori tersebut yaitu, dalam teori Munir tidak terdapat satu karakteristik yang ada pada teori Nurhayani. Karakteristik tersebut adalah gambar datar dapat memberi kesan gerak.
Adapun teori lain yang menjelaskan mengenai karakteristik media gambar diantaranya yaitu; menurut Astini (2010, hlm. 41) karakteristik media gambar adalah; bentuknya sederhana dan mudah dilihat, warna-warnanya dapat menarik perhatian para peserta didik, 3) mudah digunakan. Selain itu menurut Djamarah & Zain (2013, hlm. 46) karakteristik media gambar adalah; Komposisi yang baik, merupakan ciri fundamental efektifitas gambar yang baik untuk pengorganisasian ke seluruh unsur gambar yang baik. Pewarnaan yang efektif, pemakaian warnawarna secara harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik suatu gambar. Para siswa usia dini (tingkat taman kanak-kanak) lebih menyukai gambar. Teknik, merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik untuk tujuan pengajaran.
Selanjutnya menurut Ropingatun (2017, hlm. 46) karakteristik media gambar adalah: gambar itu harus cukup memadai, artinya pantas untuk tujuan pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau satu konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran. Sedikit unsur terdapat di dalam gambar adalah cocok bagi anak-anak. Demikian juga pola gambarnya harus sederhana dan gagasannya tidak kompleks. Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Gambar untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataan secara lebih baik. Validitas gambar yaitu apakah gambar itu benar atau tidak, Gambar tersebut harus menampilkan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar yang tepat untuk maksud pengajaran yang sahih. Memikat perhatian kepada anakanak. Memikat perhatian bagi anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka.
Ketiga teori yang menjelaskan mengenai karakteristik media gambar diantaranya menurut Astini, Djamarah & Zain dan Ropingatun, memiliki perbedaan yang signifikan. Karena hampir setiap poinnya berbeda, yang perlu kita perhatikan dari ketiga teori tersebut yaitu mengenai persamaannya. Ketiga teori tersebut hanya terdapat satu persamaan yaitu; gambar harus harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu, diantaranya adalah pewarnaan yang efektif pada gambar. Karena hal tersebut dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat memperhatikan pembelajaran dengan baik.
Karakteristik media gambar menurut Anas (2011, hlm. 11) yaitu: dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana, sifatnya konkrit, lebih realistis menunjukan pokok masalah, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dapat memperjelas suatu masalah, murah harganya dan mudah diperoleh. Teori tersebut sejalan atau memiliki kesamaan dengan teori karakteristik media gambar yang dijelaskan oleh Hutagalung & Halimatussakidah (2013, hlm.22) dan Ispirmaningati (2017, hlm. 42). Dalam teori Hutagalung & Halimatussakidah tidak terdapat satu poin karakteristik media gambar yang di jelaskan dalam teori Anas yaitu , media gambar dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Sedangkan dalam teori Ispirmaningati tidak terdapat dua poin karakteristik media gambar yang di jelaskan dalam teori Anas yaitu , murah harganya dan mudah diperoleh, dan dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara atau audio. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pembelajaran yang diharapkan, untuk itu perlu memahami karakteristik setiap media. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu mengenai karakteristik media gambar dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari media gambar yaitu sebagai berikut :
Karakteristik Media Gambar
- Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung.
- Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.
- Ukuran gambar proporsionsl, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.
- Memadukan antara keindahan dengan kesesuiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, artinys gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Cocok dengan tingkat umur atau tingkat kemampuan siswa.
- Harganya relatif murah, mudah didapat dan digunakan.
- Pewarnaan yang efektif merupakan ciri kualitas artistik suatu gambar untuk menarik perhatian mata yang memandangnya.
- Dapat menyajikan obyek yang konkret sampai ke abstrak.
Pembahasan terkait :
- Pengertian Media Visual Gambar
- Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
- Pengertian Media Visual Menurut Para Ahli
- Pengertian Media Audio Visual Menurut Para Ahli
Originally posted 2022-03-29 08:53:02.