Fungsi Manajemen Produksi dalam Kegiatan Bisnis Meliputi

Fungsi Manajemen Produksi dalam Kegiatan Bisnis Meliputi

Dari semua tugas-tugas manajemen, fungsi manajemen produksi adalah yang paling sulit didefinisikan, karena mencakup begitu banyak tugas yang saling berkaitan. Untuk memberikan kerangka konseptual yang bermanfaat guna memahami pekerjaan atau fungsi manajemen produksi dibagi dalam lima bidang pekerjaan yang terpisah yaitu :



Fungsi Manajemen Produksi dalam Kegiatan Bisnis Meliputi

  1. Produk
    Produk adalah perwujudan yang paling jelas dari pertemuan antara pemasaran dan produksi. Tidak cukup hanya konsumen membutuhkan produk tersebut , tetapi organisasi harus mampu memproduksinya. Karena itu perlu dicapai persesuaian antara semua fungsi-fungsi bisnis atas masalahmasalah seperti: prestasi, estetika, kualitas, keberandalan, kuantitas, harga jual atau biaya produksi, tanggal dan waktu penyerahan. Dalam mencapai kesepakatan tentang hal-hal tersebut, pengetahuan atas faktor-faktor ekstern harus diambil, seperti kebutuhan pasar dan budaya yang berlaku, pembatasan hukum dan permintaan lingkungan.
  2. Pabrik
    Untuk membuat produk, diperlukan pabrik, baik dalam arti bangunan maupun peralatan. Pabrik ini yang berarti setumpuk asset tetap dari organisasi, harus sesuai dengan kebutuhan produk, pasar, operator, dan organisasi dan harus tetap demikian selama kebutuhan konsumen dapat diramalkan. Karena itu, manajemen produksi akan menaruh perhatian atas pertanyaan-pertanyaan seperti: kemungkinan permintaan yang akan datang, desain dan tata letak bangunan dan kantor, daya guna dan keterandalan peralatan, pemeliharaan prestasi, keamanan instalasi dan operasi, serta tanggung jawab sosial. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungan dengan keuangan, perpajakan dan batasan-batasan politik/budaya yang dihadapkan oleh lingkungan di mana kegiatan produksi harus dilaksanakan.
  3. Proses
    Keputusan tentang pembuatan produk dilakukan dengan memadukan kebutuhan-kebutuhan bersifat teknis dan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi. Dalam memutuskan suatu proses perlu diperhatikan faktorfaktor seperti: kapasitas yang tersedia, tenaga ahli yang tersedia, tipe produksi, tata letak pabrik dan peralatan pabrik, keselamatan, kebutuhan pemeliharaan, dan biaya yang akan dicapai.
  4. Program
    Jadwal waktu menetapkan tanggal penyerahan barang-barang kepada atau penyediaan jasa bagi konsumen adalah ungkapan lain yang dapat dilihat mengenai pertemuan produksi/pemasaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam daftar waktu penyerahan menghasilkan jadwal seperti untuk : pembelian, transformasi, pemeliharaan, kas, penyimpanan, dan transportasi. Meskipun masalah penyusunan waktu mudah untuk dibuat namun pemecahannya sangat kompleks. Karena hal itu tidak semata-mata menyangkut penyelesaian masalah-masalah bersifat gabungan, yakni kelompok masalah yang terkenal alot, tetapi juga pemuasan serentak untuk sasaran yang berlipat ganda, yang banyak di antaranya saling bertentangan.
  5. Faktor manusia
    Produksi sejak awal hingga akhir bergantung pada orang-orang. Seperti semua produk manusia yang lain, manusia itu sendiri adalah bervariasi, baik dalam kecerdasan, kecakapan maupun harapan-harapannya.. Meskipun ada perkembangan fungsi-fungsi yang dispesialisasikan, pernyataan paling tajam tentang kebijakan kepegawaian terjadi di dalam unit produksi itu sendiri, karena di sinilah sekelompok orang dipekerjakan. Oleh sebab itu, manajer produksi hendaknya dilibatkan dalam pembahasan mengenai : upah/gaji, keamanan, syarat-syarat kerja, motivasi, serikat buruh, pendidikan, dan latihan.
    Untuk melaksanakan manajemen produksi dalam perusahaan, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat untuk melepaskan diri dari persoalan-persoalan yang selalu bermunculan di dalam pelaksanaan proses produksi tersebut. Secara umum, berbagai macam persoalan-persoalan yang timbul dalam pelaksanaan proses produksi sehubungan dengan dilaksanakannya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar :

    • Bagian yang pertama adalah persoalan-persoalan yang akan timbul di dalam penyusunan dari sistem disain produksi yang akan digunakan dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini bukanlah terbatas kepada persoalan-persoalan fasilitas fisik saja (misalnya mesin-mesin dan peralatan-peralatan pabrik yang akan dipergunakan dalam seluruh kegiatan produksi) melainkan akan termasuk pula penentuan produk, lokasi pabrik, lingkungan kerja yang perlu disiapkan oleh perusahaan dan lain sebagainya.
    • Bagian yang kedua adalah persoalan-persoalan yang timbul karena adanya kegiatan operasi produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini merupakan persoalan-persoalan jangka pendek dari perusahaan tersebut, misalnya masalah penyediaan bahan baku untuk proses produksi, masalah persediaan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi, masalah kualitas produk yang diproduksikan dan sebagainya.



Perbedaan utama antara disain sistem produksi dengan operasi produksi adalah bahwa titik berat dalam disain sistem produksi terletak pada perencanaan perusahaan untuk mengadakan kegiatan proses produksi, sedangkan operasi produksi lebih menitikberatkan kepada perencanaan dan pengawasan operasi produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Manajemen produksi akan mencakup kedua hal tersebut, baik perencanaan sistem produksi maupun operasi produksi, atau yang dikenal dengan pengendalian produksi.

Agar supaya kegiatan operasi produksi dalam perusahaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka tentunya setiap pelaksana dan pengawas dari kegiatan operasi produksi dalam perusahaan tersebut harus tahu persis apa yang akan dilaksanakannya. Informasi yang tepat dari rencana produksi yang dilaksanakan, tersedianya masukan (input) produksi tepat dalam waktunya serta informasi-informasi lain yang diperlukan berkenaan dengan kegiatan operasi produksi ini sangat diperlukan. Kecepatan dan ketepatan aliran informasi dalam perusahaan ini akan sangat menunjang terselesaikannya kegiatan operasi produksi dalam perusahaan tersebut dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat ini perlu adanya sistem informasi produksi yang baik dalam perusahaan yang bersangkutan.

 

 

 



 

 

Pembahasan lain : 

  1. Karakteristik Mutu Produk
  2. Faktor Penentu Mutu Produk
  3. Faktor-Faktor Produksi Adalah
  4. Tujuan Persediaan Bahan Baku
  5. Metode Pengendalian Persediaan
  6. Anggaran Pembelian Bahan Baku
  7. Sub-Sub Sistem Produksi Meliputi
  8. Jenis-Jenis Persediaan dan Contohnya
  9. Biaya Biaya Yang Ada Dalam Persediaan
  10. Aktivitas Aktivitas dalam Sistem Produksi
  11. Pengertian Bahan Baku Menurut Para Ahli
  12. Faktor Yang Mempengaruhi Luas Produksi
  13. Ruang Lingkup Manajemen Produksi Adalah
  14. Pengertian Proses Produksi Menurut Para Ahli
  15. Pengertian Pengendalian Persediaan Bahan Baku
  16. Pengertian Manajemen Produksi Menurut Para Ahli
  17. Faktor-Faktor Yang Menentukan Persediaan Bahan Baku

 

 






 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Originally posted 2022-05-10 21:01:00.

Manajemen Produksi