Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Terbaik di Jakarta
Penyakit Jantung Iskemia (PJI), dikenal juga Penyakit arteri koroner (PAK), didefinisikan sebagai kekurangan oksigen dan penurunan atau tidak adanya aliran darah ke miokardium yang disebabkan oleh penyempitan atau terhalangnya arteri koroner. PJI dapat terjadi pada Gejala Koroner Akut (GKA), yang melibatkan angina pektoris tidak stabil dan Infark Miokardial Akut (IMA) berhubungan dengan perubahan ECG baik peningkatan pada bagian ST (STEMI) atau peningkatan bagian non-ST (NSTEMI). PJI dapat muncul juga sebagai Miokardial Infark (MI) didiagnosis hanya oleh penanda biokimia, angina eksersional stabil kronis, iskemia tanpa gejala, atau iskemia disebabkan vasospasmus arteri koroner (angina Prinzmetal atau varian) (Yulinah dkk, 2008).
PJI adalah keadaan berbagai etiologi, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard. Penyebab paling umum iskemia miokard adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang. Iskemia miokard juga dapat terjadi karena kebutuhan oksigen miokard meningkat secara tidak normal seperti pada hipertrofi ventrikel atau stenosis aorta. Jika kejadian iskemik bersifat sementara maka berhubungan dengan angina pektoris, jika berkepanjangan maka dapat menyebabkan nekrosis miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis infark miokard (Anonimd , 2010).
PJI) (Kaplan, 1991). Di Indonesia pada tahun 1972, tercatat dalam Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian pada urutan ke sebelas dan menjadi urutan ketiga pada tahun 1986, sedang pada tahun 1992 dan 1995 naik menjadi urutan pertama penyebab kematian di Indonesia, berdasarkan SKRT tahun 2001 dari 100 kematian, 20 diantaranya disebabkan penyakit kardiovaskuler (25,6%). Data kejadian penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia, sebagian besar hanya diperoleh dari angka penderita yang dirawat di rumah sakit kota besar (Karyadi, 2002).
Aritmia, yang dapat berbentuk macam-macam termasuk kematian mendadak Gagal jantung, yang biasa gagal jantung sistolik maupun distolik. Gagal jantung terutama timbul pada penderita yang telah mengalami infark miokard. Pada dasarnya pengobatan Penyakit Jantung Iskemia (PJI) adalah menghentikan, mengurangi atau regresi dari proses aterosklerosis dengan cara mengendalikan faktor-faktor resiko; tidak merokok, latihan fisik sesuai kemampuan jantung penderita, diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat badan yang ideal, mengendalikan tekanan darah yang tinggi, diabetes melitus dan setres mental. Semua itu adalah mengubah gaya hidup yang salah. Cara lain adalah pemakaian obat-obatan untuk mengatasi iskemia miokard. Pengobatan terhadap akibat-akibat dari iskemia miokard (Aritmia dan Gagal jantung). Pengobatan Revaskularisasi, bila dengan pengobatan dengan obatobatan keluhan penderita tidak dapat diatasi sehingga menggangu kualitas hidupnya, maka harus dipertimbangkan pengobatan revaskularisasi, yang terdiri dari; Angioplasti koroner dan Bedah pintas koroner. Penanggulangan infark miokard akut, yang memerlukan penatalaksanaan khusus (Anonima , 2004).
Penting yang perlu diperhatikan dalam pengobatan adalah bahwa beberapa obat, meskipun memulihkan keadaan, tidak selalu membuat lebih baik. Penggunaan obat harus secara teratur meskipun sudah sembuh. Penghentian pengobatan secara sepihak tanpa konsultansi dengan dokter dapat menimbulkan masalah baru (Soeharto, 2001).
Originally posted 2022-03-24 15:05:27.