Aktivitas logistik yang baik tersebut sangatlah memerhatikan manajemen anggaran, tentunya anggaran yang dikeluarkan untuk pengiriman barang itu dengan menggunakan cara ini sangatlah maksimal. Hal tersebut dikarenakan pengiriman bisa atau dapat berfokus untuk satu area saja, sehingga kemudian pengiriman menjadi lebih cepat serta sangat terjangkau.
Sistem gudang yang dimilikinya ini juga sangat membantu penyediaan barang dengan secara real time, sangat cocok untuk sebuah perusahaan yang memiliki produk di pasaran. Yangmana perusahaan tersebut bisa atau dapat menyediakan produknya terus menerus, hal tersebut dapat atau bisa membuat penjualan bisa atau dapat meningkat drastis.
Menurut Gunawan, ada beberapa aktivitas logistik yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Adapun aktivitas-aktivitas logistik tersebut adalah sebagai berikut:
Aktivitas Logistik Yang Saling Beraitan :
- Pelayanan Pelanggan (Customer Service)
Definisi customer service suatu proses yang beralangsung diantara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek, seperti transaksi tunggal ataupun jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Dengan demikian, customer service merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply chain dengan cara efektif
- Prediksi Permintaan (Demand Forecasting)
Ramalan permintaan, menentukan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan harus diangkut ke berbagai pasar. Manajemen logistik juga harus mengetahui di mana asalnya permintaan, sehingga dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap area pasar.
- Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Aktivitas pengendalian persediaan (inventory control activity)
bersifat kritis karena membutuhkan finansial atas pemeliharaan
persediaan yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan
dengan kebutuhan produksi
- Komunikasi Logistik (Logistic Communication)
Komunikasi merupakan jaringan vital di antara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.
- Penanganan Material (Material Handling)
Penanganan material berhubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.
- Proses Pemesanan (Order Precessing)
Komponen Order Processing terbagi dalam :
1) Elemen Operasional → meliputi : Order Entry (perubahan pesanan), schedulling, persiapan pengiriman pesanan dan invoicing.
2) Elemen komunikasi → meliputi : modifikasi pesanan, penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi kesalahandan permintaan informasi produk.
3) Kredit dan Elemen Pengumpulan → meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening
- Pengemasan (Packaging)
Pengemasan mempunyai peran ganda :
1) Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.
2) Pengemasan yang pantas dapat memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material.
3) Penahanan (containment)
4) Proteksi (protection)
5) Pembagian (apportionment)
6) Pengunitan (unitization)
7) Kenyamanan (convinience)
8) Komunikasi (communication)
- Komponen-komponen dan Pelayanan Pendukung (Parts and Service Support)
Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan adalah memberikan
pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagianbagian pengganti ketika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
- Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat penyimpanan/ Gudang (Plant and Warehouse Site Selection)
Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin, juga merupakan jaringan primer di antara produsen dan pelanggan, yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.
- Procurement / Purchasing
Tujuan dari Purchasing :
1) Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi
2) Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian
3) Menjaga dan memperbaiki kualitas
4) Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
5) Menstandarisasi, di mana kemungkinan barang dibeli
6) Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total terendah
7) Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif
8) Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi
9) Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya administratif yang terendah
- Reverse Logistics
Penanganan barang-barang retur baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics, dan merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih. Barang-barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk kadaluwarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lain. Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistics. - Transportasi (Transportation)
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departmen logistics. Dengan bagian finansial (freight bills/biaya pengiriman), engineering (pemesanan transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan baku,komponen, gudang jadi), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu), purchasing (pemilihan supplier), marketing/sales (standar pelayanan pelanggan), receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (suplai peralatan, penjadwalan).
- Pergudangan dan penyimpanan (Warehousing & Storage)
Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempatsebelum dijual. Semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan.
Originally posted 2020-12-02 06:09:09.