Tujuan Pembangunan Ekonomi Makro

Tujuan Pembangunan Ekonomi Makro

Kebjiakan ekonomi Makro yang dilakukan oleh setiap negara secara bersamasama dilakukan oleh pemerintah dan swasta bertujuan untuk mengatasi masalahmasalah yang timbul dan mungkin akan timbul dalam suatu perekonomian, dimana pemerintah sebagai pihak yang membuat regulasi (regulator) dan swasta sebagai pelaksananya.

Menurut Putong (2013:278-283), adapun harapan dari perpaduan pemerintah dan swasta tersebut dapat mencapai keadaan perekonomian yang diidam-idamkan seperti :



Tujuan Pembangunan Ekonomi Makro

  1. Tingkat Kesempatan Kerja yang Tinggi

    Pada dasarnya negara manapun di dunia ini tidak menginginkan adanya pengangguran dalam perekonomian, karena selain dampak buruknya terhadap sendi kehidupan sosial masyarakat juga merupakan beban ekonomi negara yang harus ditanggung baik dari segi ekonomi maupun politik. Dalam kondisi ideal tidak adanya pengangguran memang sangat diharapkan akan tetapi pada kenyataannya tingkat pengangguran dari tahun ke tahun selalu ada dan meningkat, dan pada dasarnya terdapat situasi yang memang tidak dapat dihilangkan. Apa yang dapat dilakukan oleh negara adalah mengurangi tingkat pengangguran sa,pai pada tingkat yang moderat (full employment) yaitu suatu kondisi dimana semua lapangan pekerjaan yang disediakan oleh negara (baik pemerintah maupun swasta) terisi penuh oleh para pencari kerja (angkatan kerja).

  2. Kapasitas Produksi Nasional yang Tinggi

    Untuk negara-negara yang tergolong masih berkembang dan terbelakang perekonomiannya, usaha peningkatan kapasitas produksi memanglah merupakan suatu keharusan, yaitu dengan cara melakukan investasi di segala bidang yang sesuai dengan peruntukkan dan kebutuhan yang tepat. Tinggi rendahnya kapasitas produksi tergantung dari tinggi rendahnya investasi, sedangkan investasi (dalam negeri) tergantung dari tingkat tabungan dalam negeri (dan suku bunga), tingkat tabungan (dalam negeri) tergantung dari tingkat bunga dan pendapatan masyarakat. Dengan demikian untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri maka peningkatan pendapatan masyarakat perlu dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengembangkan teknologi (pemberdayaan sumber daya).

  3. Tingkat Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi

    Tidak ada suatu ukuran standar mengenai bagaimana tinggi pendapatan suatu negara yang harus dicapai, akan tetapi berdasarkan perbandingan pada negara lain tentu saja dapat diketahui apakah pendapatan nasional suatu negara lebih besar atau lebih kecil dari negara lainnya. Tentu saja kondisi yang diharapkan adalah bila pendapatan nasionalnya lebih tinggi dari pendapatan nasional negara lain. Dalam hal tingkat pendapatan nasional yang tinggi, maka tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dikarenakan tingginya pendapatan nasional secara relatif, melainkan seberapa besar produktivitas penduduk negara besar tersebut mampu meningkatkan pendapatannya secara kumulatif. Dengan demikian bila saja pertumbuhan jumlah penduduk relatif tetap diiringi oleh naiknya tingkat pendapatan perkapita maka pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan tinggi. Menurut Lewis (1994), satu hal yang perlu diperhatikan mengenai pertumbuhan ekonomi adalah bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tidak dapat berbeda besar pada akhir periode lima tahun dengan tingkat itu diawalnya kecuali terhadap negara-negara yang baru saja pulih dari bencana.

  4. Keadaan Perekonomian yang Stabil

    Kestabilan yang diharapkan dalam perekonomian adalah kestabilan dalam hal tingkat pendapatan, kesempatan kerja dan terutama kestabilan pada tingkat harga-harga barang secara umum. Dalam pengertian yang lebih realistis perekonomian yang stabil bukanlah berarti suatu perekonomian yang kondisinya selalu mengalami masa-masa booming terus menerus (tidak pernah terjadi penurunan atau peningkatan – kondisi ideal), akan tetapi suatu kondisi yang berfluktuasi terhadap variabel ekonomi terutama harga-harga komoditi secara umum dan tingkat pendapatan yang bergerak atau berubah dalam kondisi yang wajar. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan kondisi agar pergerakan variabel ekonomi tersebut tidak terlalu jauh dari kondisi ideal.

  5. Neraca Pembayaran Luar Negeri yang Seimbang

    Yang dimaksud dengan Neraca Pembayaran (Balance of Payment) adalah ikhtisar sistematis dari semua transaksi ekonomi dengan luar negeri selama jangka waktu tertentu dinyatakan dalam uang (biasanya dalam satuan dolar Amerika Serikat). Dalam neraca pembayaran tersebut beberapa hal penting yang perlu diketahui adalah Neraca Perdagangan, Transaksi Berjalan dan Lalu Lintas Moneter. Dari segi tinjauan ekonomi murni neraca pembayaran yang surplus dan defisit umumnya tidak “diinginkan” oleh pemerintah suatu negara (neraca pembayaran surplus menyebabkan penawaran devisa lebih banyak di dalam negeri yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata uang lokal di dalam negeri menjadi lebih mahal, sehingga nilai impor akan semakin murah dan ini akan berdampak pada matinya industri domestik di dalam negeri dan dalam jangka menengah justru akan menguras devisa kembali. Sedangkan bila neraca pembayaran defisit berarti jumlah penawaran devisa di dalam negeri semakin sedikit, dan ini akan berdampak pada semakin turunnya nilai mata uang domestik terhadap devisa tersebut sehingga nilai impor akan semakin mahal. Bila hal ini terjadi maka industri domestik yang berbasiskan berbahan baku impor akan mengalami kesulitan dan akibat akhirnya adalah harga komoditi impor tersebut dijual dengan harga yang lebih mahal dan dapat ditebak yang akan terjadi adalah inflasi meningkat atau industri tersebut akan mati akan tetapi dari segi politik, neraca pembayaran yang surplus lebih diinginkan karena lebih menceminkan tekad suatu bangsa untuk dapat lebih maju dari pembangungan sebelumnya dan juga memberikan gambaran betapa negara tersebut lebih baik mengelola perekonomiannya.

  6. Distribusi Pendapatan yang Merata

    Keadilan pembagian rezeki dari hasil mengelola sumber daya baik alam amupun manusia dari suatu negara adalah dimana pendapatan yang diperoleh dapat dinikmati secara merata oleh rakyatnya, dalam arti distribusi pembagian pendapatan yang relatif adil, artinya sebagian besar pendapatan negara dinikmati oleh sebagian besar golongan masyarakat dalam perekonomian tersebut.

 

Kunjungi juga :

 



 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Originally posted 2022-02-17 13:56:29.

Ekonomi