Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP)

Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang pertama kali dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie Saaty yang merupakan ahli matematika dari Wharton School of Business. Metode AHP pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 dan dipublikasikan pada tahun 1980. Dalam melakukan analisis menggunakan metode AHP, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Menurut Syukron (2014:256) ada tiga prinsip pokok AHP, yaitu :



Prinsip Analytical Hierarchy Process

  1. Prinsip Penyusunan Hirarki
    Untuk memperoleh pengetahuan yang rinci, pikiran kita menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan kemudian bagian kendala dan bagian-bagiannya lagi dan seterusnya secara hirarki.
  2. Prinsip Menentukan Prioritas
    Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar atau pihakpihak terkait yang berkompeten terhadap pengambilan keputusan. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
  3. Prinsip konsistensi logis
    Dalam mempergunakan prinsip ini, AHP memasukkan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif untuk mengekspresikan penilaian dan preferensi secara ringkas dan padat sedangkan aspek kualitatif untuk mendefinisikan persoalan dan hirarkinya.



Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process

Menurut Sudaryono (2010:35), dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :

  1. Membuat hierarki sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya.
  2. Penilaian kriteria dan alternatif kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat.
  3. Menentukan prioritas untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika.
  4. Konsistensi logis konsistensi memiliki dua makna. Pertama objek-objek yabg serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.




Dalam menyelesaikan permasalahan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Decomposition (membuat hierarki)
    Dalam menyusun hirarki harus menentukan tujuan melalui kriteriakriteria yang dipakai untuk menilai alternatif-alternatif yang ada. Setiap kriteria terkadang memiliki subkriteria dibawahnya yang memiliki nilai intensitas masing-masing.
  2. Comparative judgment (penilaian kriteria dan alternatif)
    Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala yang dipakai dalam penilaiannya.
  3. Synthesis of priority (menentukan prioritas)
    Menentukan prioritas setiap kriteria digunakan sebagai bobot dari criteria tersebut dalam pengambilan keputusan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) melakukan analisis prioritas setiap kriteria dengan metode perbandingan berpasangan antara dua elemen sehingga semua elemen yang ada akan tercakup dalam perbandingan.
  4. Logical Consistency (konsistensi logis)
    Konsistensi memiliki dua makna. Yang pertama yaitu objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Yang kedua yaitu menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. (Kosasi, Sandy. 2002).

 

 

 

Pembahasan lainnya : 

  1. Aksioma AHP
  2. Prosedur AHP
  3. Prinsip Kerja Metode AHP
  4. Pengertian AHP Menurut Para Ahli
  5. Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
  6. Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan
  7. Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan
  8. Tugas dan Fungsi Penelitian Secara Umum
  9. Tahapan-Tahapan Implementasi AHP Menurut Ahli
  10. Langkah-Langkah Metode Analytical Hierarchy Process
  11. Kelebihan dan Kekurangan Analytical Hierarchy Process
  12. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli
  13. Komponen Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli
  14. Tahapan-Tahapan dalam Pengambilan Keputusan dengan AHP

 

 






 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Originally posted 2022-06-17 23:11:33.

Sistem Informasi